JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo mengaku tengah menimbang strategi pendanaan yang tepat bagi PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa).
“Kita itu sedang review potensi untuk Initial Public Offering (IPO) atau private placement bagi Artajasa,” ungkap Presiden Direktur/CEO Indosat Joy Wahjudi dalam pesan singkat ke IndoTelko (25/1).
Sebelumnya, pada perdagangan (24/1), saham Indosat menguat Rp 200 ke level Rp 5800. Salah satu pemicunya adalah kabar Artajasa akan melepas 20% saham melalui Initial Public Offering (IPO).
Kabarnya, Artajasa telah menyampaikan rencana ini ke otoritas bursa dan telah menyusun prospektus dengan menggunakan laporan keuangan hasil audit yang berakhir pada 30 September 2017. Selanjutnya akan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Ketika hal ini dikonfirmasi ke Joy, dinyatakan masih dikaji mana pilihan yang terbaik. “Kita lagi jalan paralel,” tutupnya.
Berdasarkan catatan, Indosat sejak 2017 sudah mulai ingin melepas sebagian sahamnya di Artajasa.
Selama ini komposisi kepemilikan Artajasa selain Lintasarta, dikuasai oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia dan PT. Multivisi Komputama.
Indosat melalui anak usahanya, PT Aplikasinusa Lintasarta, menguasai 55% saham Artajasa. Adapun sebanyak 72,36% saham Aplikasinusa Lintasarta yang bergerak di bisnis komunikasi data ini dikendalikan langsung oleh Indosat. (
Baca:
Payment Artajasa)
Berdasarkan laporan keuangan September 2016, Artajasa memiliki aset Rp 627,59 miliar, sedangkan aset Aplikasinusa senilai Rp 3,01 triliun.
Saat ini terdapat empat perusahaan operator jaringan ATM di Indonesia yaitu PT Artajasa Pembayaran Elektronis pengelola jaringan ATM Bersama, Rintis Sejahtera pengelola jaringan ATM Prima, PT Sigma Cipta Caraka yang mengelola ATM Link, dan PT Daya Network Lestari yang mengelola jaringan ATM Alto.(dn)