JAKARTA (IndoTelko) - Ibarat pasangan muda yang memulai hidup baru, hubungan Direktur Utama Indosat Ooredoo Joy Wahjudi tengah menghadapi goncangan lumayan berat.
Pria yang akrab disapa JW itu diterpa isu mundur dari anak usaha Ooredoo itu, padahal baru menduduki posisi puncak pada November 2017.
Sejak menduduki posisi ISAT-1, JW memang dihadapi berbagai tantangan secara internal dan eksternal. Dari internal, masih lekat dalam ingatan aksi Kamis Kelabu atau "Black Thursday" pada Kamis (8/2), dimana ratusan karyawan Indosat menolak restrukturisasi tak manusiawi dengan alasan reorganisasi. (
Baca: Protes Indosat)
Secara eksternal, kebijakan registrasi prabayar berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK) lumayan membuat pening seorang JW. Pasalnya, kasus satu NIK digunakan untuk 50 nomor kebetulan dialami pelanggan Indosat. (
Baca: Satu NIK)
Kasus ini pun sekarang kabarnya bergulir dengan pemeriksaan oleh Bareskrim Polri dan secara politik, Komisi I DPR RI telah membentuk Panitia Kerja Perlindungan Data Pelanggan Seluler. (
Baca: Panja Registrasi)
Menanggapi isu yang mulai tak sedap tersebut, Group Head Corporate Communication Indosat Ooredoo Deva Rachman menegaskan Joy Wahjudi tetap menjabat di jajaran Manajemen Indosat Ooredoo dan menjalankan tugasnya sebagai President Director dan CEO Indosat Ooredoo.
"Indosat Ooredoo juga membantah berbagai rumor yang dikabarkan menjadi penyebab hal tersebut," kata wanita berhijab itu dalam keterangan (26/3).
Secara terpisah, sumber IndoTelko mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Indosat akan dilakukan pada Mei mendatang. "Itu luar biasa lho, biasanya mereka itu RUPST sekitar Agustus. Kabarnya sih yang diganti itu HH dan CP. Kalau JW itu masih ditunggu performanya hingga Agustus nanti," kata sumber tersebut.
HH merujuk kepada inisial dari Herfini Haryono yang menduduki posisi Direktur & Chief of Wholesale & Enterprise Officer. Wanita yang pernah menjadi direksi di Telkomsel ini adalah perwakilan dari kuasa pemegang saham pemerintah di jajaran direksi Indosat. Kabarnya, HH akan ditarik menjadi salah satu pejabat di Kementrian Badan Usaha Milik Negara.
Sementara CP merujuk kepada inisial dari Caba Pinter yang menduduki posisi Direktur & Chief Financial Officer sejak 2015 lalu di Indosat.
Benarkah semua isu ini? Tunggu saja hasil RUPS Indosat beberapa bulan lagi.(dn)