telkomsel halo

Red Hat ikut rintis Open Hybrid Cloud di Asia Pasifik

08:32:46 | 12 Jul 2019
Red Hat ikut rintis Open Hybrid Cloud di Asia Pasifik
Redhat Hybrid Cloud (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Red Hat, Inc, penyedia solusi open source terkemuka di dunia, kemarin mengumumkan Red Hat Hybrid Cloud Series.

Gelaran kegiatan bagi pakar strategi dan praktisi hybrid cloud di langsungkan di seluruh Asia Pasifik dimana acara tersebut akan menjelajahi 11 negara di kota-kota besar di Asia, seperti Beijing, Bangkok, Hong Kong, Jakarta, Kuala Lumpur, Mumbai, Manila, Seoul, Singapura, Taipei dan Tokyo.

Bertema “Bridge Your Clouds. Build Your Future”, Red Hat ingin berbagi bagaimana perusahaan dapat mempercepat dan merancang strategi hybrid cloud untuk mempercepat inovasi dan memberikan keunggulan yang kompetitif. Selain fokus pada pembahasan strategi open hybrid cloud, akan dibahas pula peluncuran Red Hat Enterprise Linux 8 dan Red Hat OpenShift 4 baru-baru ini.

Hasil riset dan data IDC , 70 persen pelanggan sudah menggunakan multicloud dan 64 persen aplikasi dalam portofolio IT saat ini telah berbasis lingkungan cloud, baik publik maupun pribadi. Red Hat Enterprise Linux 8 membangun fondasi untuk portofolio hybrid cloud Red Hat dan mendukung beban kerja operasi yang membentang dari pusat data perusahaan ke beberapa cloud publik.

Red Hat OpenShift 4 adalah generasi berikutnya dari platform enterprise Kubernetes yang tepercaya milik Red Hat, direkayasa ulang untuk mengatasi rumitnya dari orkestrasi container dalam sistem produksi.

Menurut rencana, para eksekutif Red Hat dijadwalkan menghadiri dan berpartisipasi dalam acara tersebut. Sebut saja Stefanie Chiras, VP dan General Manager, Red Hat Enterprise Linux; Sathish Balakrishnan, VP, Hosted Platforms and Operations; Martin Klaus, Senior Director, Platform Cloud; Ron Pacheco, Direktur, Manajemen Produk Red Hat Enterprise Linux; Kingsley Wood, Direktur Senior, Cloud Solutions APAC; dan Brendan Paget, Direktur, Manajemen Portofolio di APAC Office of Technology.

Dikatakan Vice President APAC Office of Technology, Red Hat Asia Pacific Frank Feldmann, perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik telah mengadopsi lingkungan cloud hybrid untuk meningkatkan kelincahan bisnis dan mendapatkan fleksibilitas. “Bersama Red Hat Enterprise Linux 8 dan Red Hat OpenShift 4 dapat memberikan landasan yang konsisten untuk inovasi dan menawarkan tool hybrid terbaru untuk mengoptimalkan biaya, kinerja, dan kecepatan saat perusahaan bergerak maju dalam perjalanan transformasi digital mereka,” jelasnya.

Dalam acara ini, akan dibahas strategi open hybrid cloud Red Hat dan berbagi wawasan bisnis tentang aplikasi cloud-native dan Kubernetes. Eksekutif Red Hat juga akan memberikan arahan bagaimana organisasi dapat mengimplementasikan infrastruktur hybrid cloud dengan Red Hat Enterprise Linux 8 dan Red Hat OpenShift 4. Juga akan ada demo teknis dan pengalaman pelanggan.

Tahun ini, piranti lunak dan aplikasi yang menggunakan Red Hat Enterprise Linux akan mencapai $10 triliun dari seluruh pendapatan bisnis global, seperti yang diperkirakan oleh IDC dalam laporan dampak Red Hat Enterprise Linux terhadap ekonomi, yang disponsori oleh Red Hat. (sg)

 

 

 

GCG BUMN
 

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year