JAKARTA (IndoTelko) – Perusahaan
enterprise data cloud, Cloudera, kemarin (9/3) mengumumkan ketersediaan Cloudera Data Platform (CDP) Operational Database pada Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Azure.
CDP Operational Database adalah database operasional
cloud-native dan
fully managed, dengan skalabilitas, performa, dan keandalan yang tiada banding. CDP Operational Database ini sudah dioptimalkan dan bisa digunakan di platform
cloud apa saja. CDP Operational Database ini akan sejalan dengan strategi infrastruktur
cloud yang paling sesuai bagi bisnis.
Survey dari Gartner yang dilakukan pada pengguna
public cloud mengungkapkan bahwa 81% responden menggunakan dua atau lebih
provider untuk mencegah agar tidak terikat pada satu vendor (
vendor lock-in). Selain itu, IDC memprediksi bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun
multi-cloud di mana lebih dari 90% perusahaan di seluruh dunia saat ini akan menggunakan kombinasi
private cloud di
on-premise atau
dedicated, lebih dari satu
public cloud, dan platform lama (
legacy) untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur mereka.
Database ini memungkinkan perancang aplikasi menghasilkan prototipe dalam waktu kurang dari satu jam di
cloud pilihan mereka, dengan kekuatan melakukan skala hingga ke
petabyte data. Pengembang aplikasi dapat menciptaan aplikasi yang sangat penting dengan cepat sebab CDP Operational Database melakukan
auto-scales,
auto-heals dan
auto-tunes berdasarkan kebutuhan-kebutuhan
workload.
Menurut Director of Development Epsilon, Briglal Kattamaparambil, CDP Operational Database memungkinkan pihaknya memindahkan salah satu dataset utama ke database baru di AWS dalam waktu yang sangat cepat
“Kami tak perlu lagi mengkhawatirkan soal perencanaan infrastruktur sebab ia sudah
self-managed sepenuhnya dan kami memiliki fleksibilitas dalam memilih platform
cloud yang sangat cocok untuk bisnis kami,” katanya.
Sementara, Chief Product Officer Cloudera Arun Murthy mengatakan,
Multi-cloud adalah masa depan dan adanya kebutuhan global untuk menjalankan bisnis secara
remote telah mengakselerasi perubahan ini.
“Dengan CDP Operational Database, perusahaan-perusahaan tak perlu lagi melakukan pengorbanan terkait database. Perusahaan dapat menjalankannya di infrastruktur
cloud apapun sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen yang begitu cepat, dengan tetap mempertahankan fleksibilitas,” tambahnya. (sg)