Tahapan tender pita frekuensi radio 2,3 GHz di dalam rentang 2360 – 2390 MHz untuk keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler Tahun 2021 mulai masuk babak seru Senin (19/4).
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan memulai tahapan lelang harga frekuensi 2,3GHz di dalam rentang 2360 – 2390 MHz pada 19 April 2021.
Dalam Siaran Pers No. 120/HM/KOMINFO/04/2021, terungkap ada lima operator yang mengambil Dokumen Seleksi pada Rabu, 17 Maret 2021 yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Smart Telecom, PT Hutchison 3 Indonesia (Tri), dan PT XL Axiata Tbk (XL).
Selanjutnya pada hari Rabu, 14 April 2021, dari kelima Calon Peserta Seleksi yang telah mengambil Dokumen Seleksi, terdapat 3 Calon Peserta Seleksi.
Ketiga Calon Peserta Seleksi sebagaimana dimaksud dinyatakan sebagai Peserta Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler Tahun 2021 diurut berdasarkan waktu adalah sebagai berikut: Telkomsel, XL Axiata, dan PT Smart Telecom.
Berdasarkan hasil Evaluasi Administrasi yang meliputi Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen Permohonan dan Verifikasi Dokumen Administrasi, peserta Seleksi yang lulus Evaluasi Administrasi Seleksi adalah Telkomsel, XL Axiata, dan Smart Telecom.
Jika dilihat komposisi peserta lelang sekarang, XL Axiata adalah pendatang baru. Sebelumnya, dalam lelang yang dibatalkan pemenangnya oleh Kominfo peserta yang bisa masuk tahapan memasukkan harga penawaran adalah PT Smart Telecom, Telkomsel, dan PT Hutchison 3 Indonesia.
Alasan
Hutchison 3 Indonesia (Tri) menyatakan tak melanjutkan tahapan tender karena ingin fokus menyelesaikan merger dengan PT Indosat Tbk (ISAT) Bulan ini adalah deadline bagi keduanya untuk memutuskan langkah selanjutnya perihal merger.
Tri saat ini beroperasi dengan menggunakan pita frekuensi sebesar 2x25 MHz untuk melayani 40 juta pelanggan yang dimiliki. Seandainya merger dengan Indosat terealisasi maka gabungan perusahaan Tri dan Indosat akan beroperasi dengan spektrum frekuensi sebesar 72,5 MHz, dengan catatan spektrum tersebut tidak dikembalikan kepada negara sebagian.
Sementara manajemen Indosat memiliki jawaban diplomatis. Indosat menyatakan akan fokus kepada peningkatan kualitas layanan kepada para pelanggannya dengan alokasi spektrum yang dimiliki sekarang.
Indosat menyatakan akan terus menyesuaikan kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini akan jaringan 4G berkualitas video dikombinasikan dengan produk yang simple, relevan, dan transparan.
Hal yang menarik ditunggu adalah harga dasar yang akan dikeluarkan panitia dan penawaran yang diajukan para peserta nantinya.
Dalam lelang sebelumnya dimana hasilnya dibatalkan Kominfo, para pemenang seragam menawar di harga yang sama dengan harga dasar penawaran (Reserved Price) yakni di kisaran Rp144,867 miliar.
Mengingat salah satu alasan pemenang dibatalkan di tender sebelumnya perihal tak maksimalnya setoran bagi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari hasil lelang, akankah kali ini muncul harga fantastis untuk frekuensi yang ditawarkan? Kita tunggu saja.
@IndoTelko