telkomsel halo

Mitratel untung Rp891,54 miliar hingga semester I-22

09:06:25 | 03 Aug 2022
Mitratel untung Rp891,54 miliar hingga semester I-22
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko
JAKARTA (IndoTelko) - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berhasil membukukan laba sebesar Rp 891,54 miliar hingga semester pertama 2022 atau naik 27,23% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 700,74 miliar.

Dalam keterbukaan informasi ke bursa efek Indonesia, Jumat (29/7), perseroan mengalami kenaikan pendapatan sebesar 15,48% menjadi Rp3,27 triliun pada semester I 2022 dariRp 3,27 triliun pada semester I 2021.

Mayoritas kontribusi pendapatan berasal dari pendapatan sewa menara yang mengalami pertumbuhan sebesar 13,5 persen, dari Rp 2,93 triliun menjadi Rp 3,33 triliun. Kontribusi lainnya berasal dari tower-related business yang meningkat 35,4 persen menjadi Rp 399 miliar. Sementara beban pokok tercatat sebesar Rp 1,94 triliun. Sehingga perseroan mencatatkan laba bruto Rp 1,79 triliun, naik 12,84 persen dibanding semester I 2021 sebesar Rp 1,58 triliun.

Pada periode yang sama, beban usaha tercatat sebesar Rp 238,03 miliar dan beban lain-lain sebesar Rp 39,81 triliun. Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 891,54 miliar.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, marjin EBITDA dan marjin laba bersih dalam semester pertama tahun ini masing-masing tercatat meningkat menjadi 77,5 persen dan 23,9 persen.

Kontributor utama dari peningkatan laba ini diakibatkan oleh marjin EBITDA dari portfolio penyewaan Menara yang bertumbuh menjadi 85,2 persen, menunjukkan sudah setara dengan industri.

"Pencapaian ini berhasil dilakukan berkat efisiensi biaya dan lebih selektif dalam meraih pendapatan dari tower-related business dengan marjin yang lebih tinggi untuk profitabilitas yang lebih tinggi dari industri,” katanya.

Dari sisi total aset perseroan hingga Juni 2022 tercatat sebesar Rp 55,06 triliun dengan ekuitas sebesar Rp 33,49 triliun. Total liabilitas pada semester I 2022 mengalami penurunan sebesar 10,4 persen dari posisi Desember 2021 menjadi Rp 21,56 triliun. Penurunan liabilitas itu seiring pembayaran utang pinjaman jangka panjang senilai Rp 5,1 triliun.

GCG BUMN
"Termasuk pembayaran lebih awal utang jangka panjang sebesar Rp 4,3 triliun dengan menggunakan kelebihan kas dari aktivitas operasi dan melakukan pendanaan kembali pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih rendah,” tutup Teddy.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year