telkomsel halo

42% Gen Z pakai pinjol untuk kebutuhan sehari-hari

05:56:00 | 11 Jan 2025
42% Gen Z pakai pinjol untuk kebutuhan sehari-hari
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Penggunaan aplikasi teknologi keuangan (fintech) semakin meluas, terutama untuk kalangan muda yang cenderung paham teknologi (tech savvy). Selain berfungsi sebagai alat pembayaran, platform fintech juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas keuangan.

Jakpat mengadakan survei untuk mengetahui perilaku dan kebiasaan pengguna fintech di Indonesia pada paruh kedua 2024 dengan melibatkan 2133 responden yang terdiri dari Generasi Z (36%), Milenial (42%), dan Generasi X (22%). Riset ini fokus pada jenis pembayaran digital yakni e-wallet, platform banking (mobile/internet dan digital), serta buy now pay later/BNPL atau biasa dikenal paylater. Bahasan lainnya adalah jenis-jenis fintech yaitu e-wallet, paylater, pinjaman online (pinjol), crowdfunding, dan peer 2 peer (P2P) lending.

Hampir semua responden menggunakan aplikasi e-wallet (93%), disusul paylater (31%) dan pinjol yang memberikan uang tunai (10%). Kemudian, 47% responden menggunakan platform banking dimana 88% dari mereka memakai platform mobile/internet bankingdan 42% menggunakan platform digital banking.

Pada semester kedua 2024, sebanyak 94% responden melakukan pembayaran digital. Lebih detail, mayoritas responden menggunakan e-wallet (80%) sebagai metode pembayaran digital, disusul platform banking (47%), dan paylater(28%). E-wallet menjadi fintech yang mendominasi sebagai alat pembayaran, baik secara langsung (offline) maupun online.

Lebih spesifik, sekitar 85% Gen Z membayar menggunakan e-wallet, baik pada belanja langsung (offline) atau daring (online). Lima dari 10 Gen Z menggunakan platform banking saatonline shopping dan 26% menggunakan paylater.

Untuk kebutuhan hiburan, termasuk menonton konser/di bioskop dan berlangganan platform streaming, sebanyak 92% Gen Z menggunakan e-wallet. Sementara, 58% memakai platform banking dan 31% menggunakan paylater sebagai metode pembayaran.

DIkatakan Head of Research Jakpat, Aska Primardi, Gen Z adalah generasi yang kreatif, mereka akan selalu mencari cara untuk melakukan transaksi keuangan tanpa biaya admin, walaupun alur proses transaksinya bisa menjadi lebih panjang dan mengharuskan mereka bergonta-ganti platform digital. "Cara ini juga akan dilakukan jika nantinya mereka menemui kenaikan biaya transaksi digital," ujarnya.

Gen Z memiliki sejumlah pertimbangan dalam memilih platform fintech. Beberapa di antaranya adalah metode pembayaran yang mudah (56%), aplikasi yang ramah pengguna/user-friendly(50%), dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan/OJK (40%).

Sebanyak 70% Gen Z pengguna e-walletmenyatakan mereka menggunakan platform fintech tersebut untuk transfer uang. Guna lainnya adalah sebagai alat pembayaran saat belanja online (63%) dan untuk menyimpan uang (60%).

Aska menambahkan, mayoritas Gen Z adalah pengguna digital payment, dan sebaliknya persentase Gen Z pengguna cash lebih rendah dibandingkan Gen Y dan X. Fenomena ini didukung juga dengan fakta bahwa Gen Z menggunakan e-wallet untuk transaksi pembayaran sampai menabung. "Platform fintech yang paling banyak digunakan tentunya adalah platform yang dinilai mampu memberikan benefit maksimal dengan seminimal mungkin biaya admin," jelasnya.

GCG BUMN
Sementara, kebutuhan yang dibayarkan menggunakan paylater dan pinjol pada Gen Z cenderung sama. Sebanyak 55% Gen Z pengguna paylater menggunakannya untuk kebutuhan mendesak, disusul kebutuhan sehari-hari (32%) dan membayar tagihan (26%). Tiga kebutuhan terbanyak uang dibayarkan menggunakan pinjol juga sama dengan persentase berbeda yakni kebutuhan mendesak sejumlah 62%, kebutuhan sehari-hari sebesar 42%, dan membayar tagihan sebanyak 35%. (mas)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories