telkomsel halo

Nusantara Infrastructure Ekspansi ke Bisnis Menara

12:08:42 | 18 Dec 2013
Nusantara Infrastructure Ekspansi ke Bisnis Menara
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berencana  akan mengakuisisi PT Tara Cell Intrabuana (Towerco) yang selama ini bergerak di bisnis penyediaan menara senilai Rp 500 miliar.

Sekretaris Perusahaan Nusantara Infrastructure Dahlia Evawani dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Desember 2013 mengungkapkan, akuisisi akan dilakukan melalui anak usaha, PT Telkom Infranusantara (TI).

Pengambilalihan ini akan dilakukan melalui suatu perjanjian yang dinamakan Tara Subscription Agreement. PT Tara Telco Indonesia yang merupakan pengendali Towerco akan melepas kepemilikan Towerco melalui penerbitan saham baru.

TI kemudian akan menyerap saham baru Towerco sejumlah 705,68 juta saham senilai Rp 500 miliar. Target penyelesaian transaksi adalah pada 15 Januari 2014 mendatang.

Selanjutnya untuk mengambil saham Toweco milik PT Menara Telekomunikasi Indonesia (MTI), TI akan memberikan pembiayaan mudarabah. Nilainya sebesar Rp 98 miliar. Adapun pinjaman ini dinamakan Islamic Financing Agreement 2.

Pembiayaan tersebut akan diberikan atas landasan penerbitan call option oleh MTI kepada TI. Opsi ini memberikan kewenangan bagi TI untuk membeli saham Towerco milik MTI dengan nilai yang sama. Jumlah sahamnya sekitar 138,31 juta saham.

Bersamaan dengan penerbitan call option ini, TI juga akan menyerahkan dana Rp 1 miliar menerbitkan put option kepada MTI. Put option ini memberikan hak bagi MTI untuk menjual saham Towerco.

Dalam pelaksanaan transaksi tersebut, TI akan mendapatkan suntikan dana dari sejumlah pihak. Pertama, dari META  yang merupakan induk perusahaan. Nusantara Infrastructure akan menyuntik modal TI senilai Rp  138 miliar.

Ke dua, TI akan memperoleh pembiayaan mudarabah dari PEPVII HKCO 2 senilai Rp 455,4 miliar. Perjanjian pembiyaan ini tertuang dalam Islamic Financing Agreement 1.

Ke tiga, TI akan menerbitkan call option TI senilai  Rp 4,6 miliar. Opsi ini akan memberikan hak bagi pemegang opsi untuk membeli saham Towerco sebanyak 542,85 juta dengan harga  Rp 455,4 miliar.

Dijelaskannya, tujuan transaksi tersebut adalah dalam rangka diversifikasi portofolio perseroan, khususnya di bidang infrastruktur telekomunikasi.

Selain itu, perseroan melihat bisnis menara memiliki prospek positif ke depan. "Tingkat penetrasi dan jangkauan penyediaan data telekomunikasi di Indonesia masih rendah dibandingkan pasar yang lebih maju," ujarnya.

Setelah pengambilalihan ini, Towerco akan berubah nama menjadi PT Komet Infranusantara (KI). Adapun, TI tengah dalam proses melakukan perubahan anggaran dasar (AD) dan kegiatan usaha.

Jika awalnya TI hanya bergerak di bidang perdagangan dan pembangunan. Nantinya, TI juga akan mengembangkan bisnis di sektor jasa.  

Cerah
Secara terpisah, Sekjen Asosiasi Penyedia Menara Telekomunikasi (Aspimtel) Peter Simanjuntak mengakui bisnis penyewaan menara masih cerah di Indonesia walau nanti hanya tersisa empat operator seluler.

"Bisnis menara di Indonesia masih lebih bagus dibandingkan.India, Amerika Serikat, dan Brazil. Pasalnya, masyarakat di Indonesia memiliki kebiasaan yang tinggi berkomunikasi," katanya.

GCG BUMN
Ditambahkannya, Walau harga sewa sudah tidak setinggi jaman awal tahun 2000, tetapi itu bagian dari konsekuensi usaha yang harus dihitung. "Jika masih bagus untungnya dari cash flow, kan masih ada lagi untuk  capital gain. Masalahnya ini adalah opportunity Revenue melawab  Opportunity  Cost," jelasnya.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year