telkomsel halo

Pangsa pasar Samsung mulai menurun di Indonesia

08:05:26 | 31 Aug 2019
Pangsa pasar Samsung mulai menurun di Indonesia
JAKARTA (IndoTelko) - International Data Corporation (IDC) baru saja meluncurkan Quarterly Mobile Phone Tracker Q2-2019.

Hasilnya lumayan mengejutkan. Sederet merek smartphone dari Tiongkok berhasil menekan posisi Samsung di puncak klasemen.

Market Analyst IDC Indonesia Risky Febrian mengungkapkan sebanyak 4 dari 5 top merek smartphone saat ini berasal di Tiongkok. "Strategi mereka dalam penetrasi pasar antara lain menerapkan aktivitas pemasaran, spesifikasi, dan harga secara agresif yang terbukti dapat meningkatkan kesadaran merek mereka di pasar," katanya dalam keterangan kemarin.

Dalam riset tersebut terlihat Samsung berada di posisi puncak dengan pangsa pasar 26,9%. Porsi ini turun dibandingkan kuartal I 2019 yang menguasai pasar 31,8%.

Posisi kedua ditempati OPPO dengan pangsa pasar 21,5% turun dari kuartal I 2019 sebesar 23,2%.

Posisi ketiga ditempati Vivo (17%) naik dibandingkan kuartal I (14,9%). Posisi kempat Xiaomi (16,8%) naik dibandingkan kuartal I (10,8%). Posisi kelima realme (6,1%) naik dibandingkan kuartal I (1,4%).

IDC menyatakan pengiriman smartphone mencatatkan rekor baru dengan jumlah 9,7 juta unit di kuartal kedua 2019. Sebagian Penyebabnya dikarenakan oleh antisipasi para vendor smartphone dalam menghadapi rencana pemerintah untuk membatasi impor smartphone ilegal.

Pangsa pasar Samsung mulai menurun di Indonesia

"Realme menggantikan posisi Advan di peringkat nomor 5. Tekanan kompetisi yang tinggi di segment ultra low-end (<$100), terutama dari Xiaomi dan Samsung menyebabkan performa merek lokal terus menurun," analisanya.

Sementara produk Samsung, Seri Galaxy A yang baru diperkenalkan berhasil memperkuat posisi mereka di segmen midrange ($200-$400) dan high-end ($400-$600), Dimana Samsung mampu menawarkan perangkat dengan spesifikasi, fitur, dan rentang harga yang lebih kompetitif.

OPPO memperoleh pangsa yang signifikan di segmen low-end ($100-$200) karena cakupannya yang luas di pasar offline dan didukung oleh peluncuran model baru A1K.

Sedangkan Vivo terus menunjukkan pemasaran yang agresif baik offline maupun online, hal ini memungkinkannya untuk mendorong permintaan produk-produk kelas menengah ($200-$400), khususnya pada seri V15.

Xiaomi memperkenalkan model Redmi 7 dan Redmi Note 7. Redmi Go mampu melampaui pengiriman Advan dan Evercoss di kelas ultra low-end (<$100). Namun, tingginya permintaan Redmi Note 7 membuat harganya melambung tinggi.

Beberapa minggu yang lalu, Counterpoint baru saja merilis laporan angka penjualan smartphone di Indonesia dan realme berhasil meraih pangsa pasar 8% dari penjualan smartphone di Indonesia, menempatkan realme sebagai Top 5 Smartphone Brand di Indonesia.

Tidak lama setelah Counterpoint meluncurkan laporannya, Canalys juga melaporkan penjualan smartphone dan lima vendor smartphone dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia selama kuartal kedua tahun ini. Canalys mengungkapkan bahwa realme juga berhasil masuk ke dalam Top 5 Smartphone Brand di Indonesia dengan meraih 7% pangsa pasar Indonesia dalam waktu kurang dari setahun.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year