telkomsel halo

Samsung makin tertekan oleh smartphone asal Tiongkok

08:53:00 | 15 Nov 2019
Samsung makin tertekan oleh smartphone asal Tiongkok
JAKARTA (IndoTelko) - Pangsa pasar smartphone Samsung di Indonesia kian tergerus oleh merek-merek Tiongkok di kuartal III-2019.

Analis dari IDC Indonesia Risky Febrian mengungkapkan, Samsung terkena imbas dari merek-merek yang asal Tiongkok dan kehilangan pangsa cukup signifikan karena perbaharuan seri A (dengan seri As terbaru) terjadi terlalu cepat setelah peluncuran sesi A yang sukses di awal tahun ini.

"Pangsa pasar smartphone Samsung di kuartal III-2019 hanya 19,4%," ungkapnya dalam keterangan kemarin.

Diungkapkannya, pada kuartal III-2019 pasar smartphone mengalami penurunan musiman sebesar 9,9% secara kuartal, turun menjadi 8,8 juta unit. Namun, pasar smartphone tetap meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 1,8% Year on Year (YoY).

Pengiriman smartphone kelas menengah tumbuh 11,1%, didorong oleh kebutuhan untuk memperbaharui dan dengan adanya berbagai konten hiburan seperti konsumsi media dan mobile gaming. Mayoritas pengiriman smartphone kelas menengah dilengkapi prosesor Qualcomm Snapdragon.

Merek-merek yang tidak masuk ke dalam 5 besar terdampak oleh tingginya pangsa pasar merek asal Tiongkok, yang mengakibatkan hilangnya pangsa pasar dan terdapat sisa inventoris dari kuartal sebelumnya.

Baca juga : Wow! realme sekarang sejajar dengan Samsung, Huawei, dan Apple

OPPO memegang pangsa terbesar di segmen low-end (US$100 < US$200) dan mid-range (US$200 < US$400) dengan serangkaian model smartphone yang baru diluncurkan seperti model K3, A5, dan A9. Di kuartal III-2019 OPPO menguasai pangsa pasar 26,2%.

Sementara vivo meluncurkan pembaruan produk pada kuartal ini pada berbagai rentang harga. vivo memiliki pangsa yang signifikan pada segmen kelas menengah dengan model Z1 Pro, yang sukses menarik pembeli dengan spesifikasi dan fitur yang menarik dengan harga yang wajar. Pangsa pasar vivo 22,8%.

Baca juga : XL tawarkan Samsung Galaxy S10 mulai Rp 1

realme bersaing secara agresif dengan berbagai kampanye pemasaran dan penawaran produknya, naik ke peringkat empat dan didukung oleh pengiriman yang besar di retang harga low-end (US$100 < US$200) dan ultra low-end ( < US$100). Saat ini pangsa pasar realme 12,6%.

Xiaomi meluncurkan Redmi 7A di segment ultra low-end ( < US$100) . Namun secara keseluruhan, popularitas Xiaomi telah menarik kompetisi dari unit Xiaomi yang tidak resmi sehingga membanjiri pasar dan mengurangi penjualan unit resminya. Pangsa pasarnya hanya 12,5%.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year