telkomsel halo

Timang-timang konvergensi selular dan jaringan tetap

12:12:00 | 26 Feb 2023
Timang-timang konvergensi selular dan jaringan tetap
Diskusi tentang integrasi layanan selular dengan jaringan tetap atau fixed mobile convergence (FMC) kembali mengapung ke jagat telekomunikasi nasional sejak awal tahun ini.

Meskipun isu lama, FMC diyakni sebagai growth story yang layak dijual ke pasar seiring dengan makin besarnya kebutuhan pengguna telekomunikasi di Indonesia. Pengguna komunikasi Indonesia sekarang membutuhkan layanan telekomunikasi yang lebih cepat, lebih lancar hingga minim blank spot.

Jaringan Fixed Broadband yang baru menjangkau sekitar 15% rumah tangga, dan 233,4 juta pengguna smartphone dianggap pasar yang layak digarap melalui FMC.

Saat ini, penetrasi layanan mobile mulai turun sementara pasar fixed boradband masih berpeluang tumbuh. Pasar rumah tangga Indonesia sekitar 45 juta sementara layanan fixed braodband baru menjangkau 10 juta subscriber sehingga masih bisa bertumbuh hingga 20 juta subscriber dalam beberapa waktu mendatang.

Apalagi, ide yang sudah bergulir sejak tahun 2005 lalu sudah mulai banyak digarap oleh operator global dimana 23 dari 25 pemain sudah memiliki kapabiltas Fixed dan Mobile di dalam entitas yang dikuasai 100%.

Gejala sama terjadi di Indonesia. XL Axiata sudah mengakuisisi LinkNet atau MyRepublic, Smartfren, dan Moratelindo yang sahamnya dikuasai Grup Sinar Mas. Terbaru, Telkom (IndiHome) dan Telkomsel juga serius bergerak ke arah FMC.

Syarat ideal FMC terjadi jika sudah ada integrasi jaringan dan servis, customer device, penetrasi ke pelangganan, seamless layanan dan aplikasi.

Tantangannya tentu berat, karena yang pertama muncul adalah masalah biaya investasi, model bisnis, isu regulasi, hingga keamanan jaringan.

Untuk mengakalinya, konvergensi layanan fixed dan mobile broadband bisa dilakukan secara bertahap karena jika dilakukan sekaligus, biayanya besar.

Memang, tidak mudah untuk konsolidasi, tetapi peluang di depan mata tak mungkin dilepas hanya karena terlalu banyak over thinking.

GCG BUMN
@IndoTelko

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year