telkomsel halo

Antisipasi efek domino ambruknya Silicon Valley Bank

06:03:00 | 26 Mar 2023
Antisipasi efek domino ambruknya Silicon Valley Bank
Silicon Valley Bank (SVB) ambruk pada pada Jumat, 10 Maret 2023. Pemasok dana bagi startup dari lembah silikon Amerika Serikat itu mengibarkan bendera putih setelah gagal menghimpun Rp38 triliun saham untuk menopang neraca keuangan.

Hal itu terjadi setelah banyak nasabah menarik simpanan secara bersamaan dalam 48 jam terakhir. Tutupnya bank yang berfokus pada pembiayaan startup dan teknologi ini membuat para investor gelisah karena mengkhawatirkan adanya krisis keuangan yang lebih luas.

Ambrolnya pertahanan SVB tak bisa dilepaskan dari kesalahan manajemen. Ketua eksekutifnya terlalu banyak berinovasi tentang masa depan, sehingga pekerjaan biasa namun penting tidak diperhatikan dengan baik.

Pekerjaan yang dimaksud adalah pengelolaan risiko dan keamanan keuangan. Jatuhnya Silicon Valley Bank bukanlah karena keserakahan.

Kesimpulannya Silicon Valley Bank masuk dalam masalah secara umum berkaitan dengan tiga peristiwa, yaitu kebijakan The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) dalam menaikkan suku bunga secara agresif, krisis modal yang dialami SVB, dan aksi bank run.

Kasus ini membuat pemerintah federal AS ikut andil turun tangan dengan menjamin simpanan pelanggan. Pada Senin, 13 Maret 2023, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa sistem perbankan AS aman.

Efek domino dari bangkrutnya SVB ternyata dirasakan juga oleh bank regional lainnya di Amerika Serikat yakni Signature Bank dan menyeret Credit Suisse.

Perkembangan terbaru dari jatuhnya bank regional AS itu juga turut meningkatkan volatilitas franc Swiss dibandingkan dengan euro, dolar AS, dan mata uang utama lainnya. Bursa saham di seluruh Eropa pun ikut terpukul.

Paling terdampak tentunya sejumlah start up yang dibiayai SVB seperti Latitud, Roddo, QBIT, INFOR Financial Group, Shopify, Rippling, Restive, Trace Finance, dan Better.com.

Banyak kalangan memprediksi ambruknya SVB akan memberikan dampak bagi industri start up di Indonesia karena rata-rata nasabah bank ini adalah venture capital yang menjadi pendana utama para startup. Para bankir pun diprediksi akan mengetatkan proses operasional sesuai dengan sisi kehati-hatian dalam menilai bisnis start up.

Start up di Indonesia disarankan harus mulai untuk berfokus pada menumbuhkan profit serta sustainability karena saat ini mendapatkan pendanaan atau fundraising sudah tidak semudah seperti masa lalu.

Dari kasus jatuhnya SVB ini dapat menjadi pelajaran bagi startup untuk tidak hanya memperhatikan pola bisnis dan perkembangan bisnis saja, tetapi juga perkembangan maupun kesehatan finansial perusahaan.

GCG BUMN
@IndoTelko

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year